Jumat, 21 Mei 2010

my brother's story

Membuat cerpen tenteng pengalaman diri sendiri (biografi) dan orang lain (autobiogafi)


Disusun oleh














Nama : Zaidan Fadhli X 1
Sekolah : SMA N 1 Kayuagung
Pembina : Drs. Hj. Nurhayati Ibrahim


















Standar Kopetensi
16. Mengungkapkan pengalaman diri sendiridan orang lain kedalam cerpen

Kopetensi Dasar
16.1 Menulis karangan berdasarka kehidupan diri sendiri dalam cerpen
(pulaku,peristiwa,latar)

Pengalaman Diri Sendiri dan Orang lain

Nama saya Zaidan Fadhli biasa dipanggil Zaidan, saya anak dari pasangan bapak A.Jalil Zainal Arifin A. Md beliau lahir di Sungai Pinang, 23 November 1950 bekerja di Kantor Departemen Agama Indralaya OI, dan ibu saya benama Khoiria Aziz A.Md lahir di Sungai Pinang, 28 November 1952 bekerja sebagai guru Bahasa Arab di Sekolah swasta Madrasah Diniyah Muhammaddiyah Sungai Pinang.
Saya anak ke 9 dari 10 bersaudara, anak yang pertama bernama M.Marjazuli S.Ag bekerja di Kantor Pengadilan Agama Kayu Agung, yang kedua bernama M.Kaharudi Alatas bekerja sebagai guru Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Raja, yang ketiga bernama Ifrohati sekarang masih berkuliah di Universitas IAIN Raden Fatah Palembang mengejar S2, yang keempat bernama Muammar Kadafi bekerja sebagai guru Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Raja, yang kelima bernama Muzdalafa bekerja sebagai guru di Madrasa Ibtidaqya Assalafiyah, yang keenam bernama Sayyid Al Kaldri bekerja di Dinas Perhubungan (LLAJ) Indralaya, yang ketujuh bernama Aknan Kairullah sekarang masih berkuliah di Universitas IAIN Raden Fatah Palembang, yang kedelapan bernama Amran Marhamid sekarang bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri 2 Palembang kelas 3, dan yang terakhir bernama Misbahuzzolam sekarang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri Tanjung Raja kelas 2.
Saya sewaktu kecil bersekolah di SD Negeri 3 Sungai Pinang, ada cerita yang sedikit memalukan aku bersama ayah ku membeli peralatan Sekolah di Pasar ketika membeli tas, saya melihat tas yang berisi sesuatu yang besar dan membeli tas tersebut, saya kira tas itu berisi peralatan-peralatan Sekolah ternyata hanya Koran bekas, saya sangat kecewa ketika melihat isi tas tersebut tapi aku tidak berani untuk menukar nya karna sudah terlanjur malu dan penjual itu berbicara kepada ayah saya “mungkin dia mengira tas ini ada isinya” saya cuma tersenyum mendengar nya.
Ketika kelas I SD aku termasuk anak yang lumayan pintar karena aku selalu masuk dalam 3 besar. Pada waktu pembagian rapor aku membawakan guru sebagai hadiah yaitu satu porsi bolu dan guruku menerima dengan senang hati.

Pada waktu naik kelas II aku ketakutan karena pada waktu kelas satu aku melihat pelajarannya sangat susah tapi ketika dijalani itu tidak terlalu menakutkan.
Aku termasuk anak yang sangat menggilai sepak bola, jadi tiada hari tanpa bermain bola. Saat bulan ramadhan sebelum menunggu untuk berbuka aku bermain bola setiap sore, selain itu juga menunggu azan kami semuanya berdiri di depan tiang listrik dan pada waktu azan kami semua memukuli tiang tersebut secara serentak.
Ada kejadian yang sangat menyedihkan, aku waktu itu kelas 4 SD. Saat itu hari raya idul adha, selesai sholat aku pulang dengan kakakku tak lama kemudian setibah di rumah kakak mengajak aku bermain kami menaiki tempat kandang sapi, kakak pertama sekali menaikinya. Tapi aku tidak sampai untuk memanjatnya, jadi aku memanjatnya dari samping, setiba diatas aku tidak sengaja menginjak sebatang kayu dimana kayu tersebut tidak dipaku, waktu aku mendudukinya kayu tersebut menggelinding dan aku terjatuh dari ketinggian lebih kurang 2 Meter dimana alas kandang tersebut dari semen, dan Alhamdulillah tidak ada yang patah tapi Cuma tanganku dan bibirku yang terluka akibat kejadian itu. Sewaktu terjatuh semua jadi panik aku di pangku ibuku dan bibiku menyiramku dengan air supaya sadar dan badanku diurut apakah ada yang patah, akibat kejadian itu mendapatkan kenagan yaitu bibirku yang pecah.
Selain SD aku sorenya juga sekolah di madrasah Diniah Muhammadiah. Disana ilmu yang dipelajari adalah ilmu akhirat seperti fiqih, Al-Qur’an Hadist, Bahasa Arab dan lain – lain.
Sewaktu aku kelas 6 SD di desa kami banyak sekali mengadakan perlombaan. Aku mengikuti perlombaan sepak bola dan Azan, dan untuk lomba sepak bola kami tidak mendapatkan juara, tapi untuk lomba Azan aku mendapatkan juara ke III. Teman – teman ku yang lain juga mendapatkan juara yaitu lomba lari, lomba engkrang, sepak bola dan tari tambang. Pada saat malam pembagian piala aku sangat senang, karena aku disuruh oleh kepala sekolah untuk mengambil piala mewakili SD kami. Waktu itu aku senang sekali memegang piala tersebut, walaupun bukan aku yang mendapatkan piala tersebut.
Keesokan harinya aku memberi tahu kepada seluruh temanku bahwa aku lah yang mengambil piala tersebut di titipkan terlebih dahulu di salah satu rumah teman kami. Jadi ketika mendengar kabar itu aku dan teman – teman mengambil piala tersebut walaupun jauh tapi kami sangat senang.




Ketika pembagian ijazah semua wali diharapkan datang, apabila tidak hadir maka ijazah tersebut tidak akan dibagikan. Aku sangat khawatir karena orang tua ku belum datang. Tak berapa lama orang tua ku datang dan rasa khawatirku langsung hilang. Pada saat pembagian alhamdulillah aku mendapatkan nilai yang cukup besar dan aku menjadi juara umum. Tapi pada saat pembagian rapor aku mendapatkan juara ke II walau begitu aku sangat senang.
Waktu melanjutkan sekolah aku melanjutkan sekolah aku melanjutkan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Tanjung Raja. Ketika hari sekolah aku sedikit gugup bercampur senang karena itu hari pertama ku masuk sekolah.
Saat berangkat untuk pergi sekolah tak lupa aku berpamitan dengan kedua orang tu dan meminta uang jajan, aku berangkat dengan taman-temanku yang ada disekitar rumahku. Kami menunggu taksi terlebih dahulu, setelah ada taksi kami berangkat menuju Tanjung Raja. Setiba di Tanjung Raja kami stop didepan balai, dan meneruskan perjalanan dengan jalan kaki. Jarak balai dengan sekolahan lebih kurang 2 km. diperjalanan kami melewati kantor polisi, perumahan warga, kebun warga, dan tak lama kemudian kami tiba disekolah, rasa takutku mulai bertambah saat aku menginjakkan kaki disekolah. Disekolah aku melihat temanku sewaktu SD. Tak lama kemudian kami semua dikumpulkan, ada satu guru yang mengetes LTBB kami, pada saat pak guru itu menyuruh kami untuk balik kiri. Kamipun melakukannya semua kakak – kakak kelas mentertawai termasuk pak guru itu. Kami hanya terdiam malu dan heran mengapa ditertawai ternyata setelah diberi penjelasan kami baru menyadari kesalahan kami bahwa untuk balik kiri itu tidak ada, yang ada hanya balik kanan. Aku tertawa dalam hati sendirian atas kesalahan itu.
Setelah itu kami dibubarkan dan giliran kakak kelas yang dibariskan untuk pembagian kelas, tak lama kemudian kami para siswa baru dibariskan untuk pembagian kelas aku masuk dikelas VII.2 dan ternyata teman SD ku dulu juga masuk di kelas yang sama, jadi kamipun duduk berdekatan. Setelah semuanya masuk kelas datanglah ibu guru yang menyuruh kami untuk memilih perangkat kelas dan menyusun jadwal piket kelas, setelah itu kami dikumpulkan dan diberi sedikit pengarahan lalu kami pulang kerumah masing – masing.
Hari kedua seperti biasa terlebih dahulu kami dikumpulkan dan kami di pisah-pisahkan per regu untuk latihan LTBB (Latihan Baris berbaris). Setelah latihan kami dikumpulkan di masjid untuk memperkenalkan sekolah kami, karena potongan rambut ku botak jadi aku dipanggil untuk dijadikan contoh kepada murid yang lain supaya semua memotong rambut seperti aku, rasa gugup dan malu tercampur saat aku


dipanggil tapi kujalani dengan santai. Setelah itu kami mengambil wudhu untuk sholat zuhur berjama’ah. Setelah selesai sholat kakak kelas memanggil salah satu temanku dan ternyata dia pada saat sholat itu bermain-main. Jadi karena perbuatan itu dia dihukum oleh guru tersebut. Nama guru itu adalah Pak Kenedi dan selesai sholat kami pulang. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut.
Hari selanjutnya kegiatan belajar mengajar dimulai seperti biasa. Sebelum belajar kami semua memperkenalkan diri satu persatu dan setelah itu kami belajar, ada satu murid bernama Amrul disuruh menuliskan huruf (B) besar jagi dia menulis huruf B kecil kami berteriak B besar dan dia menulis B besar dan kami terus beteriak sampai-sampai dia menuliskan huruf B yang sangat besar di papan tulis, kamipin tertawa melihat tingkah lakunya. Ibu guru tersebut hanya tersenyum melihatnya.
Pernah beberapa kali saat kelas satu aku terlambat gara-gara jalan macet. Akibat jembatan rusak dan serta karena taksi tak satupun yang muncul dan juga aku pernah berjalan kaki dari Tanjung Raja sampai kerumah. Dikarenakan jalan macet tapi aku tidak sendirian. Banyak teman-teman yang lain yang berjalan kaki, jadi aku tidak merasa malu.
Sempat pada saat kelas dua aku disuruh untuk menjadi pemimpin pembacaan yasin disekolah. Karena hal tersebut. Aku sekarang sudah terbiasa memimpin yasin sampai kelas tiga MTsN. Pada saat kelas tiga MTsN aku merasa kesepian karena laki-laki didalam kelas hanya kami berempat, nama teman-temanku itu yudhi, deri dan syarif, jadi karena itu kami sering dipermainkan oleh siswa laki-laki yang lain di kelas tiga. Kami pernah praktek membuat tape dari beras ketan. Aku sangat senang karena itu pengalaman pertamaku membuat ape. Percobaan kami berhasil walaupun rasanya sedikit masam, tapi tak apa yang penting kami berhasil melakukannya. Kenangan yang tak terlupakan adalah saat perpisahan kami para siswa kelas tiga, aku dipercaya untuk menyampaikan kata sambutan untuk mewakili kelas tiga dan ayahku karena di sekolahan beliau menjabat sebagai ketua komite jadi beliau juga menyampaikan kata sambutan mewakili orang tua atau wali murid. Setelah itu kami pun berfoto bersama.
Aku mengikuti tes untuk masuk di SMAN 2 Kayu Agung dan Alhamdulillah aku lulus tes dan pada saat tes wawancara aku pergi bersama kakak perempuanku disana. Aku bertemu kakak kelasku yang mengajariku LTBB pada saat di MTs dulu dia adalah Kak Adi, setelah tes kami pulang dan menunggu hasilnya. Akupun diberitahu bahwa aku lulus, aku sangat senang mendengar berita tersebut, pada saat masa orientasi kami semua seperti orang gila. Aku pertama di gugus dua dan pindah di gugus satu. Pada saat orientasi kami sangat senang terutama pada saat bermain-main, meminta tanda tangan kakak senior dan juga pada saat otbon.
Hari senin adalah hari pertama sekali kami belajar sebelum belajar kami upacara bendera. Aku sangat kagum melihat kakak – kakak kelas yang menjadi pengibar bendera, setelah itu kami dibagikan kelas dan masuk ke kelas masing – masing. Di kelas ini lah aku bertemu dengan Drs. Hj. Nurhayati Ibrahim beliau adalah sosok guru yang benar – benar tegas, tugh pendirian, jujur, dan disiplin, dan pema’af. Beliau tegas dikarenakan sempat pada saat aku tidak membuat PR aku dikeluarkan dari kelas walaupun telah kuberikan penjelasan. Beliau tetap teguh pendirian untuk mengeluarkan aku. Aku meminta ma’af dengan syarat membuat surat perjanjian supaya tidak mengulangi lagi, aku pun di ma’afkan. Beliau pernah menceritakan pengalaman pribadinya salah satunya saat beliau masih kecil kira-kira SD. Beliau perbah di pukul oleh anak lelaki dikelasnya dan ia pulang mengadu dengan bapaknya bahwa ia telah dipukul oleh anak lelaki, bapaknya berkata “kalau kamu takut dengan dia kamu bisa bawa pisau dan ajak berkelahi” dan Ibu Nurhayati pun melakukannya. Jadi anak laki – laki itu ketakutan dan berlari melihat pisau yang di pegang beliau.
Dan masih banyak pengalaman pribadi Ibu Nurhayati yang tidak bisa ku ceritakan seperti pada saat beliau Naik Haji, menabrak anak – anak pergi dari rumah itu berangkat ke bandung dam masih banyak lagi.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan mengenai pengalaman ku dan Orabg Lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar