Selasa, 11 Oktober 2011

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
(Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Dan Kepemimpinan Dalam Pendidikan)





Disajikan Sebagai Bahan Diskusi Kelas
Pada Mata Kuliah Administrasi Pendidikan

Disusun Oleh :
Amran Marhamid (09260003)

Dosen Pembimbing :
Faisol Abdullah, M.Pd.I

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA (IAIN) RADEN FATAH PALEMBANG 2011

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Administrasi pendidikan merupakan proses keseluruhan dan kegiatan-kegiatan bersama yang harus dilakukan oleh semua pihak yang ada sangkut pautnya dengan tugas-tugas pendidikan. Adiministrasi pendidikan mencakup kegiatan-kegiatan yang luas, seperti kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan khususnya dalam bidang pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah.
Pada dasarnya administrasi pendidikan bukan hanya sekedar kegiatan tata usaha seperti yang dilakukan di kantor-kantor tata usaha yang terdapat di sekolah-sekolah maupun kantor invasi pendidikan yang lainnya. Namun pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah suatu ilmu tentang penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau tempat pendidikan yang lain dengan harapan tercapainya tujuan pendidikan di tempat-tempat penyelenggaraan pendidikan tersebut.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa administrasi pendidikan ialah pembinaan, pengawasan dan pelaksanaan dari segala sesuatu yang berhubungan dengan urusan-urusan sekolah dan penyelenggaraan pendidikan. Menurut pakar pendidikan, administrasi pendidikan merupakan segenap proses pengarahan dan pengintregasian atau pengerucutan segala sesuatu baik yang bersifat personal, spiritual maupun material yang kesemuanya itu memiliki sangkut paut dengan pencapaian tujuan pendidikan. Selanjutnya apa yang ada dalam lingkungan pendidikan tersebut kesemuanya diintregasikan dan dikoordinir serta di organisisr secara efektif termasuk segala materi yang diperlukan untuk dapat dimanfaatkan secara efisien.
Terlepas dari pernytaan diatas, sejalan dengan tantangan kehidupan global. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya .Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional, Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.
Dari sedikit penjelasan mengenai berbagai sumber daya yang ada dalam suatu lembaga pendidikan tersebut. Keseluruhannya tidak dapat berjalan secara baik tanpa manajemen yang jelas serta adanya seorang pemimpin yang mengarahkan serta mengawasi jalannya proses administrasi yang ada.
Dari uraian diatas pemakalah mencoba untuk memaparkan lebih lanjut dalam sebuah judul “Pengertian, Tujuan, Dan Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan Serta Kepemimpinan Dalam Pendidikan”. Dengan harapan semoga makalah ini menjadi referensi dan bermanfaat serta menambah khazanah keilmuan kita. Amien.



















PEMBAHASAN
Dari judul yang diamanahkan kepada pemakalah. Alangkah baiknya kita melihat sedikit sisi sejarah administrasi itu sendiri.
1. Fase Pra-Sejarah(sebelum tahun 1 M)
Sebenarnya, adminstrasi telah ada sejak timbulnya peradaban manusia. Hal ini terbukti pada jaman Mesopotamia, uang logam telah menjadi alat tukar menukar yang dapat memperlancar jalannya perdagangan. Zaman Babilonia menandakan adanya “taman tergantung” yang sulit ditandingi oleh manusia modern. Zaman Mesir kuno juga membuktikan adanya “papirus” yang merupakan data tercatat tentang peradaban kala itu(pyramide pun juga menandakan hasil budaya besar)
2. Fase Sejarah (tahun 1 M sampai dengan 1886 M)
Bermula dari diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah SWT-lah kemajuan adminstrasi dapat dilihat dari sistem pemerintahan yang dipakai Rasulullah SAW untuk membangun Daulah Islamiyah di Madinah, yang menjadi tolak ukur standar dunia syarat berdirinya sebuah negara. Dan keteraturan itulah yang membuat Daulah Islamiyah berkembang pesat dan dapat menaklukkan semua jazirah arab bahkan sampai asia dan afrika, dan yang tidak bisa dipungkiri lagi Spanyolpun jatuh ke tangan Islam itu telah menunjukkan kemajuan administrasi yang sangat pesat.
3. Zaman Modern
Pada zaman ini perkembangan administrasi dilandasi dengan munculnya tokoh-tokoh baru di bidang administrasi dan manajemen. Frederick W.Taylor telah memelopori timbulnya “Gerakan Manajemen Ilmiah” di Amerika Serikat. Disusul kemudian Henry Fayol yang membahas manajemen perusahaan dengan bukunya “General and Indusrtrial Management”. Pada akhirnya, Taylor dianggap sebagai bapak manajemen ilmiah sedangkan Henry sebagai bapak administrasi modern.
Sekilas gambaran sejarah di atas menandakan bahwa administrasi telah ada sejak timbulnya peradaban manusia. Pada dasarnya ketika beberapa orang bekerja bersama sama menggulingkan batu agar tidak menghalangi lalu lintas, saat itupun telah ada adminstrasi. Sedangkan apabila batu itu digulingkan sendirian tanpa suatu tujuan apapun itu menandakan bahwa disitu tidak ada proses administrasi yang baik. Dengan demikian administrasi memerlukan syarat-syarat atau prinsip-prinsip tertentu beserta tujuannya, agar dapat dikatakan sebagai administrasi.
A. Pengertian Administrasi
Secara etimologis, administrasi berarti penyelenggaraan, pengaturan atau pengurusan.
Dalam pengertian sempit, administrasi biasanya dimaksudkan orang dengan pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan surat menyurat yang lazim terdapat di kantor-kantor. Misalnya : menulis atau mengetik surat, tabel, daftar mengagendakan, mengirimkan atau mengekspedisikan, mengarsipkan atau mendokumentasikannya.
Dewasa ini, sesuai dengan perkembangan ilmu administrasi, ruang lingkup administrasi jauh lebih luas daripada sekedar urusan surat menyurat seperti ditunjukkan di atas. Menurut Burrup, administrasi adalah totalitas proses penyediaan dan penggunaan secara efektif sumber daya manusia dan sumber daya material yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan suatu bentuk usaha. Administrasi dapat pula di definisikan sebagai suatu siklus tindakan-tindakan yang memungkinkan organisasi atau lembaga mencapai tujuannya dengan cara-cara yang efektif dan efisien.Berdasarkan rumusan pengertian di atas ini, nyatalah bahwa :
a. Administrasi terdapat di dalam suatu bentuk organisasi atau lembaga.
b. Organisasi atau lembaga mempunyai seperangkat tujuan.
c. Untuk merealisasikan tujuan-tujuan organisasi atau lembaga dibutuhkan berbagai sumber-daya insani dan material, sebagai sarana penunjang atau contributing inputs.
d. Administrasi adalah alat bagi organisasi atau lembaga dalam rangka mencapai tujuan tujuanya. Dan segala kegiatan administrasi harus selalu berorientasi pada tujuan organisasi atau lembaga.
Sedangkan menurut hemat pemakalah Administrasi adalah segala kegiatan administrasi harus berlangsung secara efektif dan efisien agar tujuan-tujuan organisasi atau lembaga tercapai secara optimal. Karena tiap-tiap organisasi atau lembaga melibatkan semua unsuredidalamnya, untuk mencapai tujuan bersama, maka kerjasama di antara anggota-anggota organisasi atau lembaga mutlak perlu dikembangkan secara harmonis. Selain dari itu admaninistrasi juga dapat diartikan Organisasi, Manajemen, Leadership dan Human Relation
Sedangkan administrasi pendidikan adalah tindakan mengoordinasikan perilaku manusia dalam pendidikan untuk menata sumber daya yang ada dengan sebaik-baiknya. Sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif. Dan menurut Dasuqi dan Somantri (1992:10) mengemukakan administrasi pendidikan adalah upaya menerapkan kaidah-kaidah administrasi dalam bidang pendidikan. Selanjutnya Soepardi (1988:25) menjelaskan administrasi pendidikan adalah semua aspek kegiatan untuk mendayagunakan berbagai sumber (manusia, sarana dan prasarana, serta media pendidikan lainnya) secara optimal, relevan, efektif, dan efisien guna menunjang pencapaian tujuan pendidikan. Sagala (2005:27) mengemukakan bahwa administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi dalam dunia pendidikan atau sebagai penerapan administrasi dalam pembinaan, pengembangan, dan pengendalian usaha dan praktek-praktek pendidikan. Berbagai definisi di atas memberikan gambaran bahwa dalam administrasi pendidikan terkandung makna :
a. Administrasi pendidikan dilakukan melalui kerjasama sejumlah orang
b. Orientasi pelaksanaan administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
c. Administrasi pendidikan memanfaatkan sumber daya pendidikan secara optimal.
d. Administrasi pendidikan dilaksanakan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa administrasi pendidikan adalah proses memanfaatkan sumber daya pendidikan melalui kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

B. Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan administrasi pendidikan pada umumnya adalah agar semua kegiatan mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan diusahakan untuk mencapai tujuan sederhana. Sergiovanni dan Carver (1975) menyebut empat tujuan administrasi yaitu :
a. Efektifitas produksi
b. Efisiensi
c. Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)
d. Kepuasan kerja
Tujuan administrasi pendidikan ini adalah menunjang tercapainya tujuan pendidikan. tujuan institusional pendidikan untuk semua tingkat dan jenis sekolah telah dibakukan oleh pemerintah dalam kurikulum 1975. tujuan institusional dirumuskan dalam tujuan umum dan tujuan khusus. Di mana tujuan umum itu dibentuk pertanyaan yang lebih mencakup hal yang luas sedang tujuan khusus dibentuk pertanyaan yang diajukan sudah dijabarkan secara khusus yang ditinjau dari tiga bidang pengembangan tingkah laku manusia melalui pendidikan, yaitu bidang pengetahuan, bidang keterampilan, dan bidang nilai dan sikap.
Bahwa tujuan administrasi adalah tidak lain agar semua kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain administrasi digunakan di dalam dunia pendidikan agar pendidikan muda tercapai. Dan administrasi pendidikan semakin lama dirasakan semakin rumit karena pendidikan juga menyangkut masyarakat atau orang tua murid yang terlibat langsung di dalam dunia pendidikan, apabila administrasi pendidikan semakin baik, bahwa kita harus yakin bahwa tujuan pendidikan itu akan tercapai dengan baik.
Terlepas dari tujuan administrasi, adapun prinsip dasar administrasi pendidikan modern yang menjadi pondasi dalam mewujudkan sebuah tujuan tersebut, adalah :
a. Memprioritaskan tujuan di atas pertimbangan pribadi dan mekanisme organisasi.
b. Pengorganisasian wewenang dan tanggung jawab.
c. Penyesuaian tanggung jawab diberikan pada karakter personal.
d. Pengenalan terhadap faktor psikis manusia.
Pemakalah menarik sebuah kesimpulan bahwa administrasi pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan situasi di sekolah agar pendidikan dan pengajaran di dalamnya berlangsung dengan baik. Selain dari itu juga bertujuan untuk untuk menentukan keberhasilan suatu penyelenggaraan sebuah lembaga atau sekolah dan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan sekolah tersebut.
C. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Bidang-bidang yang terdapat dalam administrasi pendidikan sangatlah banyak, namun yang paling penting untuk diketahui oleh seorang administrator adalah sebagai berikut :
1. Bidang Tata Usaha Sekolah
2. Bidang personalia murid
3. Bidang personalia guru
4. Bidang pengawasan (supervisi),
5. Bidang pelaksanaan dan pengembangan kurikulum
Secara singkat bidang-bidang tersebut dapat digolongkan dalam :
1. Bidang administrasi material, yaitu kegiata administrasi yang mencakup bidang-bidang materi, seperti ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, alat-alat perlengkapan, dan lain-lain.
2. Bidang administrasi personal, yang mencakup di dalamnya administrasi personal guru dan pegawai sekolah, dan sebagainya.
3. Bidang administrasi kurikulum, yang mencakup di dalamnya pelaksanaan kurikulum, penyusunan silabus, persiapan harian dan lain sebagainya.
Dr. Hadai Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang lingkup administrasi pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Manajemen administratif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar semua orang dalam organisasi atau kelompok kerjasama mengerjakan hal-hal yang tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Manajemen operatif, yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan dan membina agar dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi bahan tugas masing-masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar.
Dengan Disentralisasi dalam ruang lingkup Administrasi pendidikan ini diharapkan menciptakan situasi yang kondusif. Dan dengan manajemen yang baik diharapakan menghasilkan sebuah tujuan bersama.
D. Kepemimpinan Dalam Pendidikan
1. Hakikat Pemimpin
Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.” Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suara arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengnaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya.
Dengan demikian pemakalah menyimpulkan bahwsannya pemimpin diharapakan harus memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal.
2. Pengertian Kepemimpinan
Banyak Definisi mengenai kepemimpinan yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, tergantung pada perspektif yang digunakan. Kepemimpinan dapat didefinisikan berdasarkan penerapannya pada bidang militer, olahraga, bisnis, pendidikan , industri dan bidang-bidang lainnya.
Menurut Ngalim Purwanto (1993: 26). "Kepemimpinan sebagai suatu bentuk persuasi, suatu seni pembinaan kelompok orang-orang tertentu, biasanya melalui 'human relations' dan motivasi yang tepat, sehingga tanpa adanya rasa takut mereka mau bekerja sama dan membanting tulang memahami dan mencapai segala apa yang menjadi tujuan-tujuan organisasi". Menurut Goestch dan Davis (1994: 192 ) "kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab total terhadap uasaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi".
Selain itu menurut Ari Abillah dalam bukunya “Paradigma Dakwah Kampus” menyatakan bahwa kepemimpinan yang ideal adalah ketika sosok seorang pemimpin memiliki karateristik sebagai berikut : benar ibadahnya, mulia akhlaknya, kuat fisiknya, luas pemikirannya, giat berusaha, pejuang sejati, disiplin menjaga waktu, dan teratur dalam segala urusannya.
Sedangkan menurut pemakalah Kepemimpinan dalam pendidikan adalah usaha untuk mempengaruhi anggota kelompok atau lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah ataupun lembaga pendidkan lainnya, agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan yang telah disepakati. Selain itu didalam kepemimpinan ini harus diisi oleh seorang pemimpin memiliki selain inteligenitas yang baik tetapi juga memiliki moral yang kokoh, mengingat ia adalah figur uswah.
2. Tipe-tipe kepemimpinan
a. Pemimpin Otokratis
Pemimpin otokratis menggagap bahwa ialah yang bertanggungjawab sepenuhnya dan yang dapat menentukan maju-mundurnya sekolah yang dipimpinnya. Ia selalu khawatir kalau-kalau sesuatu tidak berjalan menurut yang ia harapkan. Ia menghendaki agar segala sesuatu berjalan sesuai dengan yang ia telah tentukan.

b. Pemimpin Pseudo-Demokratis (otoraktis)
Pseudo berarti palsu, pura-pura. Pemimpin semacam ini berusaha memberikan kesan dalam penampilannya seolah-olah ia demokratis, sedangkan maksudnya ialah otokratis, mendesakkan keinginannya sendiri secara halus. Dalam pembicaraan dan rapat-rapat ia banyak meminta pendapat dan saran orang lain, untuk memberikan kesan bahwa ia lebih memperhatikan pendapat orang lain. Tetapi selanjutnya ia perhatikan saran-saran yang dimintanya itu, karena pandai/lihai mengubah alasan-alasan sedemikian rupa sehingga selalu menguntungkan diri sendiri dan menghasilkan pendapat sendiri.
c. Pemimpin Demokratis
Pemimpin demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya, yang bersama-sama dengan kelompoknya berusaha dan bertanggungjawab tentang tercapainya tujuan bersama. Agar setiap anggota merasa turut bertanggungjawab, maka semua anggota diajak ikut serta dalm tiap kegiatan: dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaiannya. Setiap anggota dianggap sebagai sumber potensi yang berharga dan mempunyai peranan dalam usaha pencapaian tujuan.
Menurut pemakalah bahwa kepemimpinan demokratislah yang kita jadikan ukuran dalam pendidikan dan administrasi pendidikan. Ini tidak berarti menganggap kepemimpinan demokratis yang betul dan kepemimpinan otokratis salah. Kepemimpinan mana yang baik dan harus kita lakukan, sebenarnya ditentukan oleh banyak faktor: oleh tujuan, oleh anggota kelompoknya (sikap kemampuanya) , dan oleh situasi.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Dalam Manajemen Pendidikan
Dalam melaksanakan aktivitasnya bahwa pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut sebagaimana dikemukakan oleh H. Jodeph Reitz (1981) yang dikutif Nanang Fattah, sebagai berikut :
a. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
b. Harapan dan perilaku atasan.Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
c. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
d. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
e. Harapan dan perilaku rekan.
Selanjutnya peranan seorang pemimpin sebagaimana dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto, sebagai berikut :
a. Sebagai pelaksana (executive)
b. Sebagai perencana (planner)
c. Sebagai seorangahli (expert)
d. Sebagai mewakili kelompok dalam tindakannya ke luar (external group representative)
e. Sebagai mengawasi hubungan antar anggota-anggota kelompok (controller of internal relationship)
f. Merupakan lambing dari pada kelompok (symbol of the group).
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka dapat kita simpulakn bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap hubungan manusiawi.





KESIMPULAN
1. Secara etimologis, administrasi berarti penyelenggaraan, pengaturan atau pengurusan. Dan administrasi pendidikan adalah proses memanfaatkan sumber daya pendidikan melalui kerjasama sejumlah orang dengan melaksanakan fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
2. Tujuan Administrasi Pendidikan :Efektifitas produksi, Efisiensi, Kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes) dan Kepuasan kerja.
3. Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan : Bidang Tata Usaha Sekolah, Bidang personalia murid, Bidang personalia guru, Bidang pengawasan (supervisi), dan Bidang pelaksanaan dan pengembangan kurikulum
4. Pemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Dan Kepemimpinan dalam pendidikan adalah usaha untuk mempengaruhi anggota kelompok atau lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah ataupun lembaga pendidkan lainnya, agar mereka bersedia menyumbangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan yang telah disepakati. Selain itu didalam kepemimpinan ini harus diisi oleh seorang pemimpin memiliki selain inteligenitas yang baik tetapi juga memiliki moral yang kokoh, mengingat ia adalah figur uswah.
5. Tipe-tipe kepemimpinan : Pemimpin Otokratis, Pemimpin Pseudo-Demokratis (otoraktis) dan Pemimpin Demokratis
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Pemimpin Dalam Manajemen Pendidikan
a. Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai, latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
b. Harapan dan perilaku atasan.Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan.
c. Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhi gaya pemimpin.
d. Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
e. Harapan dan perilaku rekan.


DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, Ari. 2009. Paradigma Dakwah Kampus. Yogyakarta : Cinta Media
Daryanto.2008. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta
Firstiawan. 2010. Pengertian Administrasi Dan Administrasi Pendidikan. www.google.com : blogspot.
Kartono, Tono.2008. Kepemimpinan dalam manajemen pendidikan.
Ramadhan , Addinsyah & Addan Rahim. 2008. Prinsip Dasar Administrasi Pendidikan. ISID Gontor : Makalah
Rastodio. 2009. Administrasi Pendidikan.www.google
Ruslan, Agus. 2007. Moral Kepemimpinan Dalam Pendekatan Ilmu Tawasuf .e-mail
www.google.com. 2011. Kepemimpinan Dalam Pendidikan
www.google.com.2010. Pengertian Dasar-Dasar, Tujuan dan Administrasi Pendidikan .
www.google.co.id. 2011. Administrasi Pendidikan.
www.google.com. 2001. Kepemimpinan Dalam Manajemen Pendidikan.
www.google.com. 2011. Tipe-tipe kepemimpinan dalam pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar