Kepedulian dan Persaudaraan dimulai dari
sikap. Dan sikap muncul dari pemikiran. Islam adalah agama yang syaamil dan
mutakammil, sempurna. Yang mengatur hajat hidup ummat islam termasuk persoalan
persaudaraan, karena Islam melandaskan bahwa persaudaraan itu dibangun atas
dasar tauhid, keimanan kepada Allah SWT, Innamal mu’minuuna ikhwah;
sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara.
Dan social dewasa ini akan selalu
berbicara tentang social public yang
merupakan muara ide dan gagasan. Sebuah ide hanya akan jadi angan-angan semata
bila tidak menggerakan. Ide yang tidak melahirkan sikap dan keberpihakan adalah
wacana dan utopia. Ide yang melahirkan tindakan adalah ide yang punya energy
utuh. Dan perubahan “taghyiir” hanya akan terjadi karena adanya pergerakan.
Ide tidak boleh selesai pada tataran wacana mesti mengalir mengjadi suatu sikap
dan gerakan. Dan sikap serta gerakan kita hari ini adalah Kepedulian, mengdukung
kedaulatan dan kemerdekaan Palestina.
Mengapa Palestina?
Bagi ummat Islam Palestina adalah tanah
suci, tanah para Nabi dan Rasul yang memiliki kekuatan historis. Palestina
adalah kiblat pertama, tempat rasul di Mi’rajkan oleh Allah. Sudah barang
tentu, permasalahan di Palestina dewasa
ini bukan semata-semata urusan perjuangan, urusan kemerdekaan yang harus
diselesaikan oleh Rakyat palestina. Tapi ini urusan yang harus diselesaikan
oleh ummat Islam dunia.
Masalah Palestina saat ini, adalah
masalah ketauhidan, keimanan kita. Bukankah Allah menjelaskan di dalam
firman-Nya. Artinya;
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara.”(QS. Al hujurat:
10)
Sabda Rasulullah,
“Tidak sempurna Imam seseorang sampai ia mencintai saudaranya
melebihi cintanya ia pada dirinya sendiri”. (HR. Bukhori)
Maka Sudah jelas bahwa kita mendukung
bukan sekedar sisi-sisi kemanusiaan tapi aspek teologi kita yang tidak mengenal
suku, ras dan bangsa.
Bagi Bangsa Indonesia, jika kita tarik
sejarah kemerdekaan Indonesia, maka salah satu Negara yang mendukung kedaulatan
dan kemerdekaan Indonesia adalah Palestina pada Tahun 1946. Selain itu kita
mengerti jika kedaulatan adalah tujuan paling awal berdirinya suatu bangsa
termasuk perjalanan bangsa ini yang telah merasakan pahit ketirnya penjajahan.
Indonesia adalah Negara yang paling mengert dan memahamii akan penjajahan, 350
tahun oleh Belanda dan 3,5 tahun oleh Jepang, Indonesia dihantui kolonialisme. Negara
berdaulat serta terus berjuang mempertahankan kedaulatan adalah sebuah alasan
serta tujuan para pejuang mendirikan Negara. Dan ini yang kemudian menjadi
sebuah gagasan yang dituangkan oleh the Founding Father bangsa ini kedalam Konstitusi
Negara ini, Pembukaan Undang-Undang 1945 melalui point, bahwa PENJAJAHAN
diatas dunia harus DIHAPUSKAN karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan
prikeadilan.
Pernyataan-pernyataan, gagasan-gagasan
inilah yang menjadi landasa mengapa kemudian kita sebagai ummat islam, bangsa Indonesia
harus memiliki sikap dan gerakan terhadap kemerdekaan Palestina. Dan merupakan
sebuah pernyataan yang keliru dan menyesatkan jika kondisi dan permasalahan
yang dialami oleh rakyat Palestina adalah urusan mereka dan tidak ada sangkut
paut pun bagi ummat Islam yang lain dan bangsa ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar