LANGKA-LANGKAMU
Berhenti dari kesibukan dakwah adalah
kelengahan dan waktu kosong itu bak pencuri yang culas dan licik. sedangkan
aktivis dakwah yang memberi ruang kosong pada pikiran dan akalnya, tak lain
merupakan mangsa empuk yang siap dicabik- cabik oleh ganasnya Kelengahan dan si
Pencuri.
Saudaraku
Saatnya untuk bangkit.. bangkit dari
rasanya nyaman kita ataupun wilayah yang membuatmu lengah dan terbuai..
kerjakan sholat. perkaya ruhiyahmu dengan tilawah, dzikrullah, perkaya
fikriyamu dengan berbagai macam referensi, buku. rapikan meja kerjamu karena
kesembronohan adalah kelemahan dalam bertindak. perbaiki niatmu, karena
rusaknya niat merupakan kerusakan iman dan ketergesah-gesahan.
Saudaraku
Saatnya segala potensi yang kita miliki
untuk kemudian dicurahkan. karena kita meyakini dengan aqidah yang benar
"saliimul 'aqidah" jika kerja yang kita lakukan hari ini adalah
rangkaian-rangkaian perjuangan dan kecintaan kepada Diinul Islam. bukankah
Allah telah berfirman melalui Ayat-ayat langit
"Hai orang-orang yang beriman,
jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan
kedudukanmu." (Q.s. Muhammad: 7)
Saudaraku
Antum sekarang telah memiliki pena
sendiri untuk menuliskan goresan-goresan emas dan cemerlang, dan Antum sekarang
telah memiliki buku,kertas sendiri untuk kemudian berimajinasi, berkreasi..
lalu apa yang mebuatmu lengah dan unda gulana ataupun diam membisu.
Pena dan buku alat yang bisa antum gunakan
untuk membuat narasi Cinta, pengorbanan, kesabaran dan ukhuwah. Ini eranya bagi
Antum untuk membuat lirik-lirik indah dan harmonisasi yang lembut dan syahdu di
telinga.
Saudaraku
Kita ingat kutipan redaksi ini, dan
semoga ini membakar ghiroh kita
“Saudaraku kau tau bencana datang lagi
porak poranda lagi negeri ini
hilang sudah selera orang-orang untuk
mengharap
sementara jiwa-jiwa nelangsa itu
sudah sedari lama berbaris-baris
memanggil-manggil"
"Keluarlah, keluarlah saudaraku
dari kenyamanan mihrabmu, kesendirianmu
dari kekhusyukan I'tikaf dan Khalaqahmu
dari Keakraban sahabat-sahabatmu,
organisasimu,"
"KELUARLAH, KELUARLAH SAUDARAKU
Dari keheningan Masjidmu
Bawalah, bawahlah, SEMANGAT, ROH
Sajadahmu, Mihrabmu, Nilai Khalaqahmu kejalan jalan, kepasar, kelas, kantor,
kost, kampusmu
"Keluarlah, keluarlah saudaraku
dari nikamt kesendirianmu
satukan kembali hati-hati yang
berserakan ini
kumpulkan kembali tenaga-tenaga yang
tersisa
pimpinlah dengan cahaya kafilah nurani
yang terlatih
di tengah badai gurun kehidupan"
"Keluarlah keluarlah saudaraku
Berdirilah tegap diujung jalan itu
sebentar lagi sejarah kan lewat
mencari aktor baru untuk drama
kebenarannya
sambut saja ia
ENGKAU YANG IA CARI
ANTUM YANG IA CARI...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar